Rabu, 07 Januari 2015

GMERS 5 is Coming
Unknown 23.31 1 komentar

Halo GMERS mania di seluruh Sumatera Barat!!!

Kami dari Forum Komunikasi Mahasiswa Minang Universitas Gadjah Mada (FORKOMMI UGM) akan mengadakan Gadjah Mada Education Road Show 5 dengan tema "Marantau Mancari Ilmu, Mancari Kawan Jo Pangalaman".

GMERS 5 ini sendiri akan dilaksanakan dari tanggal 12 Januari hingga 25 Januari 2015. Dengan mengusung 3 agenda utama yakni Road Show di 12 kota/kabupaten yang ada di seluruh Sumatera Barat, dimulai pada tanggal 12 Januari hingga 24 Januari 2015. Kemudian TREASURE (Try Out Se-Sumbar) yang dilaksanakan pada 18 Januari 2015 di 12 kota/kabupaten di Sumbar. Sebagai acara puncak, GMERS 5 akan ditutup dengan Gadjah Mada Expo yang akan dilaksanakan di Balai Pustaka Bunghatta Bukittinggi pada tanggal 25 Januari 2015. Gadjah Mada Expo akan diselenggarakan dengan 2 kegiatan yaitu Talk Show motivasi dan sosialisasi dan workshop tentang Universitas Gadjah Mada.

Jadi tunggu apa lagi GMERS mania ayo ikuti informasi update GMERS 5 di:
Twitter: @GMERS_UGM
Instagram: gmersugm
Facebook: www.facebook.com/gmers5

Info lebih lanjut hubungi Contact Person:
Riska Wahyuni : 082314068400
Ahlan fajri: 085363575874

Sabtu, 04 Januari 2014

Kontes Foto GMERS 4
Unknown 06.24 1 komentar

Gadjah Mada Education Road Show mengadakan kontes fotografi dengan tema "Motivasi" dan "Perjuangan". Lomba ini bertujuan untuk menggali potensi para pelajar SMA Se-Sumatera Barat terhadap nilai artistik dari sebuah fotografi.


Syarat dan Ketentuan Umum
  1. Pelajar SMA/MA/SMK di Sumatera Barat
  2. Pendaftaran dan pengumpulan foto dimulai tanggal 10 Januari 2014 paling lambat 31 Januari 2014 | Diperpanjang hingga 3 Februari 2014
  3. Foto dikirimkan melalui email ke email: gmersugm@gmail.com
  4. Penilaian akan dilakukan tanggal 1 Februari hingga 5 Februari 2014
  5. Biaya pendaftaran dilakukan ketika Road Show dilakukan di sekolah masing-masing
  6. Biaya pendaftaran sebesar Rp15.000,- / 3 foto (Khusus peserta TO & Gadjah Mada Expo gratis)
  7. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada tanggal 9 Februari 2014 dan akan dipajang pada saat Gadjah Mada Expo
  8. Pemenang ditentukan sebagai Juara 1, 2, 3 dan Favorit dan akan mendapatkan hadiah eksklusif dari panitia GMERS 4
  9. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat 
Syarat dan Ketentuan Khusus
  1. Foto yang dikirim merupakan hasil karya orisinil dari peserta
  2. File yang dikirim tidak melebihi 5 MB per foto
  3. Model yang menjadi objek foto harus menggunakan pakaian SMA (putih abu-abu)
Link pendaftaran klik disini 

Selasa, 10 Desember 2013

Emisi Spontan & Emisi Teransang
Unknown 19.16 0 komentar

M. Ikhsan Restiadi
Teknik Fisika 2012, Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknik, Univeristas Gadjah Mada

Cikal bakal adanya sinar laser adalah terjadinya emisi spontan & emisi teransang yang terjadi pada atom. Intinya laser perpangkal dari atom.

Atom tersusun dari Proton (muatan positif), Neutron (netral), dan Elektrron (muatan negatif). Elektron mengorbit inti atom dengan kecepatan tinggi. Dengan adanya kecepatan dari elektron maka timbul energi kinetik dari atom. Kecepatan atom mengorbit inti atom tergantung dari jari-jari orbitnya. Masing-masing atom memiliki jari-jari orbit yang berbeda-beda dan nilainya eksak. Jadi setiap atom mempunyai energi yang eksak besarnya.
Tingkat energi dalam atom juga berbeda-beda. Energi atom dapat dinaikan dari level energi rendah ke level energi tinggi yang biasa disebut eksitasi. Eksitasi dapat dilakukan dengan cara pemanasan, tumbukan mekanik, energi cahaya (absorbsi), dan lain-lain.
Tetapi secara alamiah atom lebih memilih untuk mengalami penurunan energi. Jika dianalogikan air selalu mencari tempat yang rendah untuk mengalir, begitu pula dengan atom yang tereksitasi. Atom yang tereksitasi tidak akan betah dan cendrung ingin turun ke tingkat level energi yang rendah. Ketika atom mengalami penurunan energi, kelebihan energi akan dikembalikan dengan mengelurakan panas atau memancarkan cahaya.

Emisi Spontan
Emisi spontan adalah Penurunan energi dalam atom dari level energi tnggi ke level energi rendah yang terjadi karena inisiatif atom itu sendiri. Perhatikan gambar dan persamaan dibawah ini :
                  
                                                               
Banyak sekali contoh dari emisi spontan, salah satunya adalah lampu Natrium. Natrium berwarna kuning. Ketika lampu yang di dalamnya berisi gas Natrium dialirkan listrik akan terjadi loncatan listrik dari elektroda yang mengakibatkan gas Natrium tereksitasi. Emisi spontan akan terjadi pada panjang gelombang 589 nanometer. Bisa dirumuskan seperti persamaan di bawah ini :
Contoh yang lainnya dari emisi spontan adalah Televisi Plasma. Elektroda akan memijarkan campuran gas neon dan xenon menjadi plasma. Plasma ini yang nantinya akan mengakibatkan lapisan fosfor ber-fluoresensi.

Fluoresensi adalah Atom yang mengalami absorbsi kemudian mengallami penurunan energi ke level yang lebih rendah.
Emisi Teransang
Emisi teransang adalah Penurunan energi dalam atom dari level energi tnggi ke level energi rendah yang terjadi karena adanya energi dari luar yang dikenakan pada atom. Atom dieksitasi dengan menembakan cahaya pemicu hv yang mengakibatkan gumpalan atom turun ke level energi yang lebih rendah sambil mengeluarkan cahaya.

Keadaan ini terjadi seolah-olah terjadi penguatan cahaya. Ketika ditembakan cahaya dengan intesintas cahaya yang kecil, atom mengeluarka cahaya dengan intensitas yang lebih besar. Inilah yang disebut Laser. Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Laju penurunannya dapat dirumuskan :
Perbedaan antara Emisi Spontan dan Emisi Teransang
Emisi Spontan
Emisi Teransang
1. Terjadi dengan sendirinya
1. Ada Cahaya Pemicu, Terjadi    Penguatan
2. Kesegala Arah
2. Arah dan Fasa emisi sama dengan Pemicu

Contoh tingkat energi laser HeNe (Helium dan Neon) dan ketika laser menyala


Sumber:William S.C. Chang. "Principles Laser and Optics" 2005

Maksimal untuak Kampuang Halaman
Unknown 17.56 0 komentar



Salam jumpa dan rindu untuk kampung halaman, ranah minangkabau. Alhamdulillah keadaan kami di rantau aman, terkendali dan baik – baik saja. Tak kurang satu apapun jua, semoga kampung tetap seperti kampung (ramah, sederhana, akrab dan selalu menjadi tempat favorit untuk tidur dan bangun) yang selalu setia dan senang menantikan kepulangan perantaunya. Selang beberapa minggu ke depan, kami akan pulang untuk sekedar melepas rindu dan taragak kepada orang tua, kepada guru, kepada kawan dan kepada masyarakat kampung. Namun, seperti tahun sebelumnya, pulang bukan sekedar pulang, kami pulang ke tanah halaman dengan semangat untuk memajukan tanah lahir, mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik, sebagai bentuk bakti dan abdi kami untuk tanah lahir kami sendiri.
“ bajalan babuah batih, malenggang babuah tangan
Datang tampak muko, pai tampak pungguang”

Bersandar pada pepatah ini, kami perantau ilmu Yogyakarta, dari seluruh penjuru ranah minang, dari darek maupun pasisia. Telah bermufakat dan sepakat untuk melanjutkan roadshow pendidikan dibawah payung FORKOMMI UGM (Forum Komunikasi Keluarga Mahasiswa Minang Universitas Gadjah Mada) disusul dengan GAMA EXPO yang berkomposisi : Seminar, Faculty fair dan masih banyak kejutan lainnya yang kami persiapkan jauh – jauh hari di tanah perantauan.
Dari jauh kami memandang  tanah lahir!
            Kami bangga menjadi salah satu anak minang, di tanah rantau – orang sekitar sangat menghargai dan salut dengan perantauan yang kami lakukan. Mereka sangat kagum dengan sikap dan tingkah laku orang minang yang sopan, penuh penghargaan kepada siapapun, bisa bergaul dengan semua kalangan, walau telingan mereka kerap geli mendengarkan anak minang dalam menutur dan mengeluarkan kata – kata. Lantas inilah yang menguatkan kami, memberikan semangat, spirit yang tak pernah padam untuk membalas kebaikan ranah minang sendiri.
            Sejatinya sebagai mahasiswa, kami harus berkomentar terhadap apapun yang terjadi di negri ini. Kami dilatih untuk mengamati, menganalisa, berkesimpulan tentang apa yang melanda negri ini. Disetiap lini kehidupan mahasiswa ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka. Mahasiswa diharapkan akan memberikan sumbangan positif terhadap permasalahan ekonomi, sosial, budaya, keamanan, pertahanan, dan masalah kompleks lainnya yang saling terhubung.
Namun untuk apa kami berdiri tegak dijalur ini, kalau ternyata kampung yang membesarkan kami lebih membutuhkan tenaga dan pikiran kami, kampung tempat kami bersenda gurau sedang sekarat dengan masalah – masalahnya sendiri. *Tanpa mengabaikan rasa nasionalisme dan kebangsaan, sejatinya memang cara ini yang terbaik dan efektif dalam pandangan kami. Setiap mahasiswa harus kembali beraksi di ranah kelahiran mereka, karena merekalah yang diduga kuat mengerti tentang seluk – beluk, alur – alir tanah lahir mereka. Secara tertulis kami mengajak semua mahasiswa untuk berdiri sejajar dengan kami di haluan pola pikir seperti yang telah kami jelaskan. “Think Globally, Act Locally”
Nafas pendidikan ranah minang saat ini!
            Pendidikan menjadi salah satu hal fokus bagi kami saat pulang nanti, pendidikan begitu penting dan vital karena inilah jalur yang akan mencerdaskan generasi mendatang. Namun, sekali lagi kami harus menyampaikan ini sebagai refleksi pandangan kami terhadap pendidikan di ranah minang. Jauh di masa lalu, ranah minang terkenal dengan lumbung orang – orang cerdas dan bijak, sekelas Buya Hamka, Moh.Hatta, H.Agus Salim, M. Yamin dan masih banyak lagi, harapan kami tradisi lumbuang cadiak pandai negara akan tetap terjaga dan selalu lestarii dan awet sampai akhir zaman.
            Dalam pandangan kami, pendidikan ranah minang berangkat dari budaya minang itu sendiri, kita tidak akan mengkaji dan mempersoalkan masalah data kuantitas penyebaran sekolah, grafik prestasi sekolah ataupun hal lainnya. Kami mempersoalkan kultur sekolah, kebiasaan sekolah, trend yang terjadi di setiap sekolah di ranah minang, belakangan ini. Tak banyak lagi yang santun dan hormat kepada guru, bahkan hanya untuk sekedar mengucap salam dan mencium tangan yang akan mencerdaskan mereka. Hanya segelintir murid yang paham bagaimana cara bicara, cara bersikap, dan menghargai kawan sepermainan. Gejala ini jelas akan melahirkan kemunduran di bidang pendidikan ranah minang, ketika murid tak lagi memuliakan guru, bagaimana ilmu akan deras mengalir kedalam batin mereka, dengan cara apa ilmu akan melekat dan mengisi rongga dada mereka. Jika gejala ini terus berlanjut, maka karam sudah generasi mendatang ranah minang. Sekolah yang sejatinya merupakan tempat menimba ilmu, berubah fungsi dan peran manjadi tampek manggadang-an badan jo maabiah-an pitih urang gaek.
            Murid harus diingatkan kembali, siapa mereka sebenarnya dan untuk apa mereka hadir di sekolah. Guru adalah nafas pendidikan bagi murid, guru yang akan menjelaskan dan member pemahaman akan hal krusial seperti yang kami jelaskan. Bagaimana kemudian guru memberi contoh tentang kultur sekolah, kultur minang yang melingkupi kurenah – basitinah. Bagaimana tata berbicara, duduk, bergaul dan bersosialisasi dengan masyarakat. --- tak ada niat untuk menyalahkan siapa dalam pandangan ini, kami hanya bertugas dan berhak untuk mengingatkan kembali, maingek-an nan lupo, mamiliah nan taserak, dari fenomena yang tertayang jelas dihadapan kita semua.
Untuak apo pulang kampuang ?
            Untuk kepentingan inilah kami pulang sabanta, bersilaturahmi dengan guru, bersilaturahmi dengan kawan – kawan pelajar, bersilaturahmi dengan pemerintah daerah terkait, bersilaturahmi dengan sesama mahasiswa. Dalam rangka saling mengingatkan, saling melengkapi dan saling belajar membangun karakter, membangun kehidupan (pendidikan) yang lebih baik di ranah minang.
            Perantau ilmu Yogyakarta akan bergerak di kota dan kabupaten Sumatera Barat, meliputi: Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Padang Panjang, Batusangkar, Agam, Padang Pariaman. Inilah bentuk usaha yang bisa kami lakukan untuk mendukung keberlansungan pendidikan di tanah lahir. Semoga semua pihak memberikan restu dan izin kepada kami, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang bernaung dibawah FORKOMMI UGM (Forum Komunikasi Mahasiswa Minang Universitas Gadjah Mada) untuk berbakti dan memberikan apa yang kami punyai untuk ranah minangkabau. Selanjutnya kami berharap pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten memberikan izin legal untuk mendukung kegiatan ini, dan sekaligus mengawasi setiap proses yang ada sebagai bentuk pengawasan terhadap perkembangan di setiap daerah. Semoga apa yang kami niatkan dan kami persiapkan ini diridhoi oleh Allah s.w.t dan menjadi berkah bagi kita semua. Amin!!

Rabu, 04 Desember 2013

Coming Soon : GMERS 2014
Unknown 00.22 0 komentar

PERSIAPKAN DIRIMU DARI SEKARANG !